Kawah Putih
Hasrat Mata Kamera untuk bisa membidik keindahan Kawah Putih di kawasan
Ciwidey Jawa Barat terpenuhi pada penghunjung April 2013. Perjalanan dari
Bandung dengan menggunakan Grand Livina
dimulai sekitar pukul 06.30 dan tiba di tempat parkir kawasan wisata
Kawah Putih sekitar pukul 09.00. Perjalanan cukup lama karena rute yang dilalui
melalui Dayeuh Kolot yang akhir-akhir ini sering dilanda banjir sehingga
beberapa ruas jalan raya banyak yang rusak disamping adanya kemacetan di
beberapa tempat karena adanya pasar.
Sampai di kawasan parkir Kawah Putih, kami ditanya petugas parkir apakah
mobil mau langsung dibawa langsung ke atas atau mau diparkir, kalau mau
diparkir kami bisa meneruskan perjalanan dengan memanfaatkan angkutan yang
disediakan oleh pengelola kawasan wisata, Menurut informasi dari petugas
parkir untuk menuju Kawah Putih yang
jaraknya sekitar 5 km, apabila mobil menggunakan angkutan dikenakan biaya
sebesar Rp. 25.000,- / orang yaitu biaya untuk angkutan pergi-pulang (PP) dan
biaya masuk kawasan kawah putih serta biaya parkir mobil sebesar Rp. 5.000,-.
Sedangkan bila membawa sendiri mobil ke
kawasan Kawah Putih dikenakan biaya per mobil Rp. 150.000 dan Rp. 15.000,- /
orang. Karena kami ber empat maka kami pilih opsi pertama karena kami pikir
lebih ekonomis.
Saat kami menuju antrian loket pembelian tiket masuk, kami dihadang oleh
“petugas” yang menawarkan masker dengan mengatakan bahwa pengunjung diwajibkan
memakai masker karena uap belerang saat itu sedang tidak baik untuk pernafasan,
sehingga dengan keterpaksaan beli juga
masker tersebut dengan hargai Rp.
5.000,-/ satu lembar masker.
Akhirnya kami berempat naik angkutan menuju ke kawasan kawah putih, rute
menuju kawasan kawah putih cukup bagus dan lebar sehingga angkutan yang
bermuatan sebanyak 14 penumpang tersebut
dapat melaju dengan lancar pada tanjakan yang relatif tinggi.
Tidak mau menyia-nyiakan waktu, sampai di bibir kawah putih Mata Kamera mulai jelalatan mencari obyek bidikan,
alhamdulillah pada saat itu cuaca cerah meskipun ada mendung tipis yang menutup
birunya langit namun tidak berpengaruh terhadap warna air danau yang kehijauan.
Tantangan yang muncul pada hunting kali ini adalah kesulitan mencari POI
(Point of Interest) karena ditengah
kawah hanya berisi air dan air. Tidak ada bangunan atau perahu ditengah
kawah apalagi orang memancing atau orang
yang berenang , untuk mensiasati ini Mata Kamera mencoba mencari “sesuatu”
untuk dijadikan POI (maklum tidak mempersiapkan model ). Mata Kamera mencoba
menjadikan batu atau tanaman yang tumbuh di pinggir kawah, refleksi
ranting-ranting pohon, degradasi warna dari daratan sampai ke tengah danau sebagai obyek bidikan.
Pada saat perjalanan dari kawah putih menuju tempat parkir, Mata Kamera masih sempat membidik moment menarik yaitu aksi pemain kecapi dan rombongan pengunjung yang sedang botram (makan bersama)
Bersambung ke Situ Patengan ...
waduh mantap, informasi tentang Kawah Putih lengkap dengan foto-fotonya
BalasHapusMakasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.
BalasHapusMakasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.
BalasHapusMakasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.
BalasHapus