Senin, 29 April 2013

Kawah Putih, Ciwidey Jawa Barat



Kawah Putih


Hasrat Mata Kamera untuk bisa membidik keindahan Kawah Putih di kawasan Ciwidey Jawa Barat terpenuhi pada penghunjung April 2013. Perjalanan dari Bandung dengan menggunakan Grand Livina  dimulai sekitar pukul 06.30 dan tiba di tempat parkir kawasan wisata Kawah Putih sekitar pukul 09.00. Perjalanan cukup lama karena rute yang dilalui melalui Dayeuh Kolot yang akhir-akhir ini sering dilanda banjir sehingga beberapa ruas jalan raya banyak yang rusak disamping adanya kemacetan di beberapa tempat karena adanya pasar.

Sampai di kawasan parkir Kawah Putih, kami ditanya petugas parkir apakah mobil mau langsung dibawa langsung ke atas atau mau diparkir, kalau mau diparkir kami bisa meneruskan perjalanan dengan memanfaatkan angkutan yang disediakan oleh pengelola kawasan wisata, Menurut informasi dari petugas parkir  untuk menuju Kawah Putih yang jaraknya sekitar 5 km, apabila mobil menggunakan angkutan dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,- / orang yaitu biaya untuk angkutan pergi-pulang (PP) dan biaya masuk kawasan kawah putih serta biaya parkir mobil sebesar Rp. 5.000,-. Sedangkan bila  membawa sendiri mobil ke kawasan Kawah Putih dikenakan biaya per mobil Rp. 150.000 dan Rp. 15.000,- / orang. Karena kami ber empat maka kami pilih opsi pertama karena kami pikir lebih ekonomis.
Saat kami menuju antrian loket pembelian tiket masuk, kami dihadang oleh “petugas” yang menawarkan masker dengan mengatakan bahwa pengunjung diwajibkan memakai masker karena uap belerang saat itu sedang tidak baik untuk pernafasan, sehingga dengan keterpaksaan beli juga  masker tersebut  dengan hargai Rp. 5.000,-/ satu lembar masker.
Akhirnya kami berempat naik angkutan menuju ke kawasan kawah putih, rute menuju kawasan kawah putih cukup bagus dan lebar sehingga angkutan yang bermuatan sebanyak  14 penumpang tersebut dapat melaju dengan lancar pada tanjakan yang relatif tinggi.
Sekitar setengah jam perjalanan kami sudah sampai di kawasan parkir kawah putih, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki karena jarak dari tempat parkir kendaraan menuju bibir kawah tidak jauh (sekitar 250 meter), rute jalan kaki sudah tertata dengan baik sehingga tidak ada kesulitan untuk bisa sampai ke bibir kawah putih.


Tidak mau menyia-nyiakan waktu, sampai di bibir kawah putih Mata Kamera  mulai jelalatan mencari obyek bidikan, alhamdulillah pada saat itu cuaca cerah meskipun ada mendung tipis yang menutup birunya langit namun tidak berpengaruh terhadap warna air danau yang kehijauan.






Tantangan yang muncul pada hunting kali ini adalah kesulitan mencari POI (Point of Interest) karena  ditengah kawah hanya berisi air dan air. Tidak ada bangunan atau perahu ditengah kawah  apalagi orang memancing atau orang yang berenang , untuk mensiasati ini Mata Kamera mencoba mencari “sesuatu” untuk dijadikan POI (maklum tidak mempersiapkan model ). Mata Kamera mencoba menjadikan batu atau tanaman yang tumbuh di pinggir kawah, refleksi ranting-ranting pohon, degradasi warna dari daratan sampai ke tengah danau  sebagai obyek bidikan.





Pada saat perjalanan dari kawah putih menuju tempat parkir, Mata Kamera masih sempat membidik moment menarik yaitu aksi pemain kecapi dan rombongan pengunjung yang sedang botram (makan bersama)



Bersambung ke Situ Patengan ...

4 komentar:

  1. waduh mantap, informasi tentang Kawah Putih lengkap dengan foto-fotonya

    BalasHapus
  2. Makasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.

    BalasHapus
  3. Makasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.

    BalasHapus
  4. Makasih telah mampir di blog MK, sekedar sharing info tentang keindahan bumi parahyangan. Mohon dikoreksi kalau ada info yg kurang tepat.

    BalasHapus