Jumat, 06 September 2013

PESONA CURUG CINULANG



Curug Cinulang,  terletak di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat,  sekitar 38 km dari kota Bandung. Akses menuju curug Cinulang dari kota Bandung bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun dengan kereta api. Perjalanan dengan kereta api cukup mudah, karena dari stasiun Bandung langsung ke stasiun Cicalengka, selanjutnya dari stasiun Cicalengka dilanjutkandengan naik angkot menuju lokasi Wisata Curug Cinulang. Jika menggunakan kendaraan pribadi dapat ditempuh melalui tol Cipularang, setelah melewati tol cileunyi dilanjutkan menuju arah Garut. Setelah sampai Cicalengka (sekitar 11km dari Cileunyi) akan ditemui papan penunjuk jalan ke arah lokasi wisata Curug Cinulang. Kondisi jalan raya menuju kawasan wisata Curug Cinulang cukup bagus (beraspal), relatif sempit dan berkelok-kelok sehingga perlu hati-hati. Pada hari minggu (hari libur) jalanan juga cukup ramai karena disamping banyak kendaraan pribadi dan angkot banyak juga pesepeda melewati jalan tersebut.. Kemungkinan menemui kemacetan juga bisa terjadi karena adanya pasar dan masyarakat yang berolah raga pagi. 


Pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi wisata cukup menyejukkan mata karena hamparan lembah dan perbukitan yang hijau dapat dinikmati bersama segarnya udara bersih khas perbukitan.
Kira-kira kurang dari satu jam perjalanan dari Cicalengka menuju  Lokasi wisata Curug Cinulang, akan kita temui pintu gerbang masuk ke kawasan lokasi wisata. Bila membawa kendaraan pribadi bisa diparkir di tempat parkir yang letaknya sekitar 20 meter dari pintu gerbang, ada petugas penjaga parkir yang biasanya meminta bayaran dimuka (sekitar Rp. 10.000,-).
Di pintu gerbang tersebut setiap pengunjung harus membeli karcis masuk sebesar RP. 2.000,- per orang. Letak Curug Cinulang hanya sekitar 200 meter dari pintu gerbang, sehingga suara gemuruh air terjun sudah terdengar ketika memasuki pintu gerbang tersebut.

Kini saatnya Mata Kamera mulai beraksi untuk membidik keindahan curug, untuk sesi ini saya persiapkan peralatan sebagai berikut :
·      tripod, yang akan dipergunakan pada saat membidik air terjun dan aliran air sungai dengan kecepatan lambat..
·         lensa 18-105 mm, yang akan dipergunakan untuk membidik landscape
·         lensa tele 70-300mm,, yang akan dipergunakan apabila ada obyek menarik yang letaknya jauh.
·  
filter CPL dan Filter ND, yang akan dipergunakan untuk merdam pantulan cahaya pada saat membidik dasar sungai dengan air yang jernih
·         filter ND, akan dipergunakan untuk membantu mendapatkan slowspeed, sehingga air yang mengalir terlihat lembut seperti kapas.
·         Kantong Plastik, ini sangat penting untuk melindungi kamera dari cipratan uap air.
·         Payung, fungsinya sama dengan kantong plastik tapi dipergunakan pada saat pemotretan terutama pada saat memotret dengan kecepatan lambat.


Peralatan sudah siap, Pertama-tama Mata Kamera tertarik membidik air terjun dari sisi atas jembatan kecil, memang agak sulit mendapatkan spot yang bagus dari tempat ini tapi lumayan bisa membidik 3 curug dalam satu frame.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan mendekati curug, jalanan menurun dan agak licin karena tersiram percikan air dari curug.jadi harus hati-hati. Ada beberapa tempat yang sebenarnya sangat bagus untuk membidik kedua curug tapi Mata Kamera mendapat kesulitan karena banyaknya warung-warung di dekat curug yang menutupi keindahan curug, sudah dicoba di beberapa tempat tapi lagi-lagi tertutup oleh atap warung, akhirnya Mata Kamera memutuskan untuk memasukkan warung kedalam frame sebagai pelengkap dari pemandangan suatu tempat wisata karena dimana ada keramaian maka disitu ada warung.


Perjalanan dilanjutkan lebih mendekat ke arah curug, cipratan air lebih deras sehingga kamera harus masuk ke dalam kantong plastik. Pada jarak dekat curug, spot cukup bagus karena tidak terhalang oleh warung tapi cipratan air yang terbawa oleh angin membuat sulit untuk mendapatkan ruang tembak yang aman dari cipratan air. Akhirnya kamera dipasang diatas tripod, disetting dan diarahkan pada curug selanjutnya ditutup dengan plastik. Pada saat angin tidak berhembus ke arah kamera, maka segera tekan tombol shutter dan alhamdulillah dapat juga foto curug cinulang dari jarak dekat.




Setelah berhasil mendapatkan beberapa foto curug Cinulang dari jarak dekat, Mata Kamera kembali mencari sasaran lain di sekitar Curug, berikut ini hasil tangkapan Mata Kamera pemandangan di sekitar curug :



 























Subhanallah... akhirnya itulah suatu kalimat yang pantas untuk diucapkan setelah melihat keindahan alam Curug Cinulang ini, keindahan itu adalah ciptaan Allah untuk kita semua, maka kewajiban kita semualah untuk melestarikan keindahan itu agar anak cucu cicit kita juga bisa menikmati keindahan itu di kemudian hari.

Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar