Jumat, 30 Agustus 2013

Keindahan Salatiga dan sekitarnya


Saat berlibur di kampung kelahiran, saatnya Mata Kamera dipuaskan dengan  keindahan alam. Bentangan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu, Sendang Senjoyo dengan mata airnya yang jernih, Lapangan pacuan kuda yang setiap pagi menjadi tempat melatih kuda-kuda balap, Rawa Pening, Pasar tradisional dan masih banyak lagi lokasi yang bisa menjadi obyek fotografi

Bentangan Sawah:
Tidak akan bosan rasanya Mata Kamera membidik bentangan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu. Pada saat pagi hari sambil memadukan hobi bersepeda dengan fotografi banyak spot fotografi yang diperoleh, sekaligus bisa menikmati segarnya udara pagi yang bersih dan menikmati  keindahan bentangan sawah dan pemandangan gunung yang disinari matahari pagi .... ooow benar-benar bisa kita rasakan betapa indah ciptaan Allah SWT dan semua itu merupakan  anugerah yang diberikan Allah subhanahu wata’ala kepada hambanya… dan pantaslah kalau Allah SWT berfirman “ fabiayyialaa irobbikuma tukadzdzibaan”  dan wajiblah kita bersyukur atas anugerah tersebut.



Pagi hari saat langit cerah, Gunung Merbabu sangat jelas terlihat dari kampungku maka sangat sayang apabila waktu pagi hari dilewatkan hanya berselimut di kamar tidur. Memang sangat nikmat bila pagi hari bermalasan di tempat tidur karena didukung udara pagi hari yang dingin, tapi Mata Kamera tidak memilih tidur pada pagi hari,  rasanya lebih puas bila pagi hari berkeliling kampung dengan sepeda sambil membidik pemandangan pagi hari yang indah…



Sendang Senjoyo.
Sendang Senjoyo adalah sumber mata air yang letaknya sekitar 2 km dari rumah (sekitar 7 km dari kota Salatiga). Tempat ini menjadi tempat favorit yang hampir pasti  saya kunjungi bila ke Salatiga, udara masih segar dan airnya sangat jernih. Disini Mata Kamera bisa membidik landscape, berlatih slowspeed, membidik portrait, maupun membidik obyek makro.

Tempat ini sebenarnya cukup indah, namun kurang terawat karena memang tidak dikomersialkan. Pengunjung cukup rame terutama pada hari-hari libur, puncak keramaian biasanya pada saat menjelang bulan Ramadhan karena ada tradisi “padusan” dan tanggal 20 Ramadhan yang sering disebut dengan “Selikuran”. Keramaian terjadi mulai siang hari sampai malam hari.



Sendang Senjoyo ini memiliki beberapa mata air, ada mata air yang dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan air warga Salatiga dan pabrik di kota Salatiga, ada mata air yang dipergunakan untuk kolam renang dan ada mata air yang dipergunakan oleh warga untuk cuci pakaian, tikar maupun karpet. Air yang melimpah mengalir ke beberapa sungai yang bermanfaat untuk mangairi sawah maupun untuk keperluan warga. Subhanallah… lagi-lagi wajib kita memuji Allah SWT… subahanallah wal hamdulillah..








Pacuan Kuda.
Lapangan Pacuan Kuda letaknya hanya sekitar 2 km dari Sendang Senjoyo. Pada saat pagi hari kita bisa menyaksikan kuda-kuda balap yang gagah dilatih oleh para Joki. Ini menjadi obyek foto yang cukup menarik apalagi didukung dengan latar belakang Gunung Merbabu yang sangat jelas terlihat dari tempat ini. Di tempat ini Mata Kamera bisa berlatih foto landscape, freezing dan potrait. Meskipun pada sore hari  tidak ada kuda yang berlatih, namun bisa juga menjadi obyek foto karena pemandangan cukup bagus terutama pada saat matahari menjelang terbenam.






Hasil bidikan Mata Kamera dengan obyek seperti aktivitas panen padi, aktivitas di pasar tradisional, Bangunan, Rawa Pening dan sebagainya akan disajikan pada tulisan berikutnya.

Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir

1 komentar: