
Mahluk-mahluk bertubuh kecil
seperti serangga sering tidak menarik perhatian, mungkin karena memang bentuk
dan wajahnya kurang menarik atau seperti kurang kerjaan apabila harus
memperhatikan mahluk-mahluk kecil. Bagi masyarakat pada umumnya mungkin kedua alasan
itu benar, tapi bagi pemerhati dan pecinta lingkungan hidup apalagi yang
menyukai fotografi sangat tertarik dengan keindahan, tingkah laku, keunikan,
keragaman dari mahluk-mahluk kecil tersebut, bahkan para fotografer
professional yang menekuni kehidupan mahluk-mahluk kecil tersebut rela menguras
rekening sekedar untuk bisa mengamati secara detail mahluk-mahluk kecil
tersebut bahkan untuk mendapatkan foto-foto mahluk-mahluk kecil tersebut mereka
rela “blusukan” ke tempat-tempat yang tidak biasa dijamah manusia, mereka rela
sejajar dengan tanah untuk sekedar bisa mendapatkan spot yang menarik.
Untuk memotret mahluk-mahluk kecil yang umumnya bergerak liar, perlu kesabaran dan kecermatan, apalagi kalau lensa yang dipergunakan adalah lensa manual. Meskipun liar namun bila didekati dengan pelan-pelan tanpa mengganggu ketenangan hidupnya maka mahluk kecil itu bisa kita dekati dengan jarak yang sangat dekat, kita harus memahami bagaimana pola perilaku mereka misanya seperti capung meskipun terbang kesana kemari tapi dia akan kembali ke ranting yang dihinggapi sebelumnya, maka kita dapat menunggu moment yang tepat saat dia hinggap di ranting yang kita incar (tapi kalau nggak datang lagi kata capung : mohon maaf lahir batin). Menentukan komposisi yang tepat juga harus menjadi perhatian agar mendapatkan foto yang bagus. Perhatikan juga background, agar obyek yang yang menjadi sasaran tembak tetap menjadi dominan, ini yang sering sulit dilakukan sehingga fotografer harus mau berbaring sejajar dengan tanah untuk mendapat ruang tembak yang tepat.

Dari berbagai percobaan memotret mahluk-mahluk kecil, memang bisa mendatangkan sensasi yang luar biasa, pada saat mengamati secara detail mahluk-mahluk kecil tersebut melalui lubang lensa sungguh terasa kebesaran Allah subahanahu wata'ala yang menciptakan semua mahluk-mahluk kecil itu, banyak hikmah yang bisa dipetik dari memotret mahluk-mahluk kecil dan sepertinya tidak rugi membeli lensa makro yang bisa memotret mahluk-mahluk yang lebih kecil bila hal itu dapat meningkatkan pengakuan kita pada kebesaran sang pencipta mahluk-mahluk kecil tersebut.
Itulah pengalaman yang dapat Mata Kamera sharing dari percobaan memburu mahluk-mahluk kecil dengan peralatan yang masih sangat sederhana, mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membaca dan akan berterimakasih lagi kalau ada pembaca yang bisa mengajari Mata Kamera untuk bisa menghasilkan foto makro yang lebih baik lagi....
Narasi & foto oleh Nuryahya Tingkir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar