Meskipun tujuan utama ke Medan dalam
rangka merayakan idul fitri 1436 H dengan sanak keluarga di Medan, namun bagi Mata
Kamera tidak boleh ada keindahan dan moment menarik yang terlepas dari bidikan Mata Kamera. Oleh karena itu peralatan kamera lengkap dengan beberapa lensa dan tripod turut dalam
perjalanan kami ke Medan.
Beberapa obyek menarik yang sempat Mata Kamera tangkap dalam perjalanan
kali ini antara lain :
Istana Maimun
Kedatangan kami ke Istana yang menjadi salah satu ikon kota Medan ini
adalah untuk yang kesekian kali, bentuk dan kondisi bangunan istana peninggalan
kesultanan Deli yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Medan ini sepertinya
tidak ada ada perubahan bila dibandingkan dengan yang kami lihat beberapa tahun
lalu. Tidak adanya perubahan tersebut karena memang Istana Maimun dipertahankan
sebagai peninggalan sejarah yang dijaga kelestariannya.
Istana Maimun kini bukan lagi berfungsi sebagai istana raja, namun sudah
menjadi peninggalan sejarah yang menjadi obyek wisata kota Medan.
Hal menarik ketika berkunjung ke Istana Maimun ini adalah pengunjung bisa
berfotoria di dalam istana bahkan bisa memakai pakaian adat dan berfoto di
kursi raja.
Kami tertarik untuk datang lagi ke Istana Maimun ini karena sebenarnya
ingin membuat foto keluarga yang unik, tapi karena kedatangan kami sudah
terlalu sore sehingga tidak cukup waktu untuk membuat foto keluarga seperti
yang sudah kami konsep sebelumnya... ya akhirnya hanya bisa foto keluarga
sekedarnya.
Masjid Al Mashun (Masjid
Raya Medan)
Masjid Al Mashun terletak sekitar 300 meter dari Istana Maimun, merupakan
masjid yang dibangun pada masa Kesultanan Deli. Masjid Megah tersebut bercorak
arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol yang berbentuk segi delapan.
Kemegahan masjid ini tidak hanya terlihat dari luar, tapi bagian
interiornya juga sangat megah yang dibuat dengan bahan-bahan yang bermutu
tinggi. Bagi penggemar fotografi, banyak angle yang menarik untuk dijadikan
obyek fotografi.
Danau Toba
Meskipun foto tentang Danau Toba telah banyak menghiasi majalah nasional maupun mancanegara, namun
merupakan kepuasan tersendiri bila bisa membidik sendiri keindahan Danau Toba.
Pada kesempatan ini Mata Kamera membidik obyek Danau Toba dari One Tree
Hill Simalem Resort dengan menggunakan lensa 10-24 mm sehingga cukup leluasa
membidik luasnya Danau Toba.
Sebelum membidik Danau Toba dari One Tree Hill, Mata Kamera sempat membidik
aliran sungai kecil yang sangat jernih dengan teknik low speed.
Foto-foto bersama keluarga juga sempat kami lakukan dengan memanfaatkan
background keindahan sekitar Danau Toba.
Saat perjalanan menuju Simalem Resort sempat Mata Kamera mampir ke
pemandian alam Sembahe. Pemandian alam Sembahe adalah sungai dengan air yang
jernih yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pemandian umum.
Selain singgah di pemandian Sembahe, Kami
sempat juga singgah di makam leluhur di Tanah Karo dan Mata Kamera
sempat juga memotret salah satu Geriten yaitu rumah khusus untuk menyimpan
kerangka manusia, yang biasanya orang yang sangat dihormati (kepala
kampung/kepala adat) di kampung tersebut.
Geriten ini berbentuk bangunan tradisional adat karo dengan empat sisi,
mempunyai dua tingkat dimana di bagian bawah tanpa dinding dan di bagian atas
berdinding. Di ruang bagian atas itulah dipergunakan untuk menyimpan kerangka
manusia.
Alhamdulillah saat ini di Tanah Karo juga sudah banyak berdiri masjid,
salah satu masjid di Kampung Suka yang sempat Mata Kamera bidik adalah masjid
NAMIRA.
Bukit Gundaling, Brastagi
Berwisata ke kota Brastagi sangat disayangkan bila tidak ke Bukit Gundaling,
karena Bukit Gundaling letaknya tidak jauh dari kota Brastagi dan jalur
transportasi sampai puncak bukit cukup bagus. Pemandangan cukup bagus dapat
dinikmati dari puncak Gundaling dan untuk rekreasi anak-anak tersedia juga kuda
untuk mengelilingi bukit.
Pada saat kami datang ke Bukit Gundaling rencananya untuk membidik sunrise,
namun posisi ditempat matahari terbit tertutup awan sehingga tidak mendapatkan
foto sunrise. Namun demikan Mata Kamera mendapatkan spot baru yang tidak kalah
menarik yaitu Gunung Sinabung yang sedang aktif terlihat jelas karena cuaca
kebetulan sangat bagus. Mata Kamera sempat membidik beberapa foto pemandangan
Gunung Sinabung sebagai berikut :
Saat kami berada di Bukit Gundaling, Gunung Sinabung sebenarnya baru mengeluarkan abu vulkanik, kondisi ini terlihat dari keadaan mobil yang sudah tertutup dengan abu vulkanik dan cuaca yang tiba-tiba berkabut.
Pada perjalanan pulang menuju Medan kami sempat mampir di The Hills Resort
di wilayah Sibolangit. Banyak obyek yang menjadi sasaran Mata Kamera seperti
landscape hutan bambu, kolam ikan, aneka burung, dan lanscape taman yang
tertata artistik.
Taman Burung Cemara Asri
Siapa sangka kalau di komplek perumahan di kota Medan dihuni juga ribuan
burung yang jenisnya beraneka ragam
seperti burung bangau, kuntul besar, kuntul kecil, cangak, kokokan laut,
dan sebagainya. Burung-burung tersebut berada di rawa yang terdapat di
Perumahan Cemara Asri Medan. Bagi fotografer yang menyukai obyek burung
(birding) lokasi ini pasti sangat digemari, karena akan bisa didapatkan
foto-foto burung dengan posisi gerakan yang menarik.
Mata Kamera baru pertama kali datang ke lokasi Taman Burung ini, sehingga
hanya membawa peralatan seadanya (lensa 70-210 mm), seandainya membawa lensa
tele yang lebih panjang lagi pasti akan bisa mendapatkan foto burung yang lebih
detail.
Berikut ini beberapa bidikan Mata Kamera terhadap aksi para burung yang
terdapat di Taman Burung Cemarang Asri.
Berburu Sunset di Danau Si ombak
Mendapatkan foto sunset yang menarik memang tidak mudah saat di Medan.
Berdasarkan informasi dari google bahwa sunset menarik dapat dibidik dari Danau
Si Ombak, yaitu sebuah danau buatan yang berada di dikawasan Kelurahan Paya
Pasir, Medan Marelan, Medan.
Memang benar, pinggir danau tempat pondok yang disewakan untuk istirahat
berhadapan langsung dengan arah matahari terbenam, dan bila beruntung bisa
mendapatkan POI perahu nelayan yang sedang melewati danau. Sebelum matahari mendekati ufuk, pemandangan yang bisa dilihat di danau ini adalah anak-anak bermain perahu bebek yang dikayuh dan beberapa burung pemangsa ikan yang menunggu mangsa di dahan-dahan pohon.
Namun kehadiran Mata Kamera untuk pertama kali ini belum beruntung karena
pada saat matahari terbenam awan sudah menghadang di posisi matahari terbenam
di ufuk barat, sehingga tidak mendapatkan foto bulatnya matahari berwarna
kuning keemasan yang akan meninggalkan siang.
Penangkaran Buaya
Ada satu obyek wisata menarik yang perlu dikunjungi yaitu Penangkaran Buaya yang terletak di Keluarahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Di tempat ini terdapat beberapa kolam untuk penangkaran buaya, ada kolam khusus dan kolam umum yang berupa rawa. Sekitar rawa banyak pohon-pohon yang dihuni banyak burung bangau,
Kalau cuaca sedang bagus dari tempat ini sebenarnya bisa kita saksikan sunset dengan foreground burung-burung yang sedang bertengger di atas pohon, namun karena cuaca saat itu terdapat awan di ufuk barat maka Mata Kamera hanya bisa membidik pemandangan sunset yang tidak sempurna.
Demikianlah beberapa catatan perjalanan kami, selama beberapa gari di Medan sekitarnya. Semoga catatan ini dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat yang sempat membaca tulisan ini.
Yang kami sajikan ini pada umumnya tentang keindahan alam anugerah Allah SWT, semoga keindahan di bumi Nusantara ini tetap terjaga dan tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir
Wahhhh keren sekali ceritanya,,, saya jadi pingin jalan2 kesana
BalasHapus