Jawa Barat memang kaya seni & budaya, kreativitas para seniman parahyangan semakin menambah kekayaan seni & budaya. Hal itu terlihat pada saat acara Kirab Seni yang diselenggarakan pada hari Sabtu 7 September 2013. Setiap daerah di kabupaten dan kota menampilkan kesenian yang menjadi kebanggan daerahnya, mereka (para seniman) sangat bersemangat menampilkan karyanya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya seiring dengan kemajuan jaman. Mereka sangat kreatif dalam gerak dan kostum, bahkan mereka juga menampilkan kostum yang terbuat dari bahan-bahan seadanya seperi batok kelapa, daun kelapa, kantong plastik (kresek), kardus, alat-alat kebersihan seperti sapu dan sebagainya semua dirangkai dengan seni sehingga bisa menampilkan karya seni yang menarik.
Masyarakat Jawa Barat dan para Pemimpinnya memang pecinta seni, coba lihat pada baliho yang terpasang di pojok lapangan GASIBU, pada bulan September 2013 ini berbagai event diselenggarakan antara lain pada awal minggu pertama bulan September sepekan penuh di Monumen Perjuangan ada acara Pekan Seni, kemudian pada tanggal 14 September 2013 ada acara De Syukron di Gedung Sate yaitu acara kesenian juga.
Acara-acara yang digelar tersebut selain menarik minat masyarakat pada umumnya, bagi penggemar Fotografi juga menjadi obyek yang menarik. Pastinya Mata Kamera akan mengikuti acara-acara tersebut dan membidik segala keindahan dan keunikan yang ditampilkan pada setiap acara tersebut. Berikut ini beberapa bidikan Mata Kamera pada saat persiapan Kirab Seni di Monumen Perjuangan Bandung.
Menurut saya hanya satu kata yang cocok sebagai penutup.....KEREEEN.. kalau dua kata ... Kereeen abizzz.
Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir
Sabtu, 07 September 2013
Jumat, 06 September 2013
PESONA CURUG CINULANG
Curug
Cinulang, terletak di Desa Sindulang,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat, sekitar 38 km dari kota Bandung. Akses menuju
curug Cinulang dari kota Bandung bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun
dengan kereta api. Perjalanan dengan kereta api cukup mudah, karena dari
stasiun Bandung langsung ke stasiun Cicalengka, selanjutnya dari stasiun
Cicalengka dilanjutkandengan naik angkot menuju lokasi Wisata Curug Cinulang.
Jika menggunakan kendaraan pribadi dapat ditempuh melalui tol Cipularang,
setelah melewati tol cileunyi dilanjutkan menuju arah Garut. Setelah sampai
Cicalengka (sekitar 11km dari Cileunyi) akan ditemui papan penunjuk jalan ke
arah lokasi wisata Curug Cinulang. Kondisi jalan raya menuju kawasan wisata
Curug Cinulang cukup bagus (beraspal), relatif sempit dan berkelok-kelok
sehingga perlu hati-hati. Pada hari minggu (hari libur) jalanan juga cukup
ramai karena disamping banyak kendaraan pribadi dan angkot banyak juga pesepeda
melewati jalan tersebut.. Kemungkinan menemui kemacetan juga bisa terjadi karena
adanya pasar dan masyarakat yang berolah raga pagi.
Pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi wisata
cukup menyejukkan mata karena hamparan lembah dan perbukitan yang hijau dapat
dinikmati bersama segarnya udara bersih khas perbukitan.
Kira-kira kurang dari satu jam perjalanan dari
Cicalengka menuju Lokasi wisata Curug
Cinulang, akan kita temui pintu gerbang masuk ke kawasan lokasi wisata. Bila
membawa kendaraan pribadi bisa diparkir di tempat parkir yang letaknya sekitar
20 meter dari pintu gerbang, ada petugas penjaga parkir yang biasanya meminta
bayaran dimuka (sekitar Rp. 10.000,-).
Di pintu gerbang tersebut setiap pengunjung harus
membeli karcis masuk sebesar RP. 2.000,- per orang. Letak Curug Cinulang hanya
sekitar 200 meter dari pintu gerbang, sehingga suara gemuruh air terjun sudah
terdengar ketika memasuki pintu gerbang tersebut.
Kini saatnya Mata Kamera mulai beraksi untuk
membidik keindahan curug, untuk sesi ini saya persiapkan peralatan sebagai
berikut :
· tripod, yang akan dipergunakan pada saat membidik air
terjun dan aliran air sungai dengan kecepatan lambat..
·
lensa 18-105 mm, yang akan dipergunakan untuk membidik
landscape
·
lensa tele 70-300mm,, yang akan dipergunakan apabila ada
obyek menarik yang letaknya jauh.
filter CPL dan Filter ND, yang akan dipergunakan untuk merdam pantulan cahaya pada saat membidik dasar sungai dengan air yang jernih
·
filter ND, akan dipergunakan untuk membantu mendapatkan
slowspeed, sehingga air yang mengalir terlihat lembut seperti kapas.
·
Kantong Plastik, ini sangat penting untuk melindungi
kamera dari cipratan uap air.
·
Payung, fungsinya sama dengan kantong plastik tapi
dipergunakan pada saat pemotretan terutama pada saat memotret dengan kecepatan
lambat.
Peralatan sudah siap, Pertama-tama Mata Kamera
tertarik membidik air terjun dari sisi atas jembatan kecil, memang agak sulit
mendapatkan spot yang bagus dari tempat ini tapi lumayan bisa membidik 3 curug
dalam satu frame.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan mendekati
curug, jalanan menurun dan agak licin karena tersiram percikan air dari curug.jadi
harus hati-hati. Ada beberapa tempat yang sebenarnya sangat bagus untuk
membidik kedua curug tapi Mata Kamera mendapat kesulitan karena banyaknya
warung-warung di dekat curug yang menutupi keindahan curug, sudah dicoba di
beberapa tempat tapi lagi-lagi tertutup oleh atap warung, akhirnya Mata Kamera
memutuskan untuk memasukkan warung kedalam frame sebagai pelengkap dari
pemandangan suatu tempat wisata karena dimana ada keramaian maka disitu ada
warung.
Perjalanan dilanjutkan lebih mendekat ke arah
curug, cipratan air lebih deras sehingga kamera harus masuk ke dalam kantong plastik.
Pada jarak dekat curug, spot cukup bagus karena tidak terhalang oleh warung
tapi cipratan air yang terbawa oleh angin membuat sulit untuk mendapatkan ruang
tembak yang aman dari cipratan air. Akhirnya kamera dipasang diatas tripod,
disetting dan diarahkan pada curug selanjutnya ditutup dengan plastik. Pada
saat angin tidak berhembus ke arah kamera, maka segera tekan tombol shutter dan
alhamdulillah dapat juga foto curug cinulang dari jarak dekat.
Setelah berhasil mendapatkan beberapa foto curug
Cinulang dari jarak dekat, Mata Kamera kembali mencari sasaran lain di sekitar
Curug, berikut ini hasil tangkapan Mata Kamera pemandangan di sekitar curug :
Subhanallah... akhirnya itulah suatu kalimat yang pantas untuk diucapkan setelah melihat keindahan alam Curug Cinulang ini, keindahan itu adalah ciptaan Allah untuk kita semua, maka kewajiban kita semualah untuk melestarikan keindahan itu agar anak cucu cicit kita juga bisa menikmati keindahan itu di kemudian hari.
Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir
Langganan:
Postingan (Atom)