Hari Minggu tanggal 7 Maret 2016 ... tercapai keinginan Mata Kamera untuk bisa berkunjung ke Situ Cangkuang di Garut.. Situ Cangkuang merupakan sebuah danau yang tidak begitu luas, merupakan salah satu obyek wisata di wilayah Garut.
Melalui Situ Cangkuang ini kita bisa menyeberang ke Kampung Pulau yang berada di sebuah pulau kecil. Perjalanan ke Kampung Pulau dilakukan hanya sekitar 10 menit dengan menggunakan sampan (rakit bambu) dengan biaya RP. 4.000,- per penumpang atau bisa sewa seharga Rp. 80.000,- untuk perjalanan berangkat dan pulang.
Di Kampung Pulau terdapat sebuah perkampungan adat dengan bentuk rumah yang dipertahankan bentuk keasliannya. Selain rumah adat juga terdapat sebuah makam penyebar agama Islam yaitu makam Abah Arief Muhammad yang letaknya persis berdampingan dengan Candi cangkuang yang sudah ada sebelumnya.
Dari atas bukit kita bisa menyaksikan keindahan alam sebuah pulau kecil yang dikelilingi danau yang indah.
Dari Situ Cangkuang, perjalanan Mata Kamera dilanjutkan ke Kampung Naga. Perjalanan dari Garut ke Kampung Naga disuguhi pemandangan alam persawahan yang menyejukkan mata, maka tidak terlewatkan Mata Kamera untuk mengabadikan pemandangan indah dari pinggir jalan raya menuju kampung Naga.
Kampung Naga yaitu sebuah perkampungan adat yang sudah berusia ratusan tahun. Meskpiun perumahan adat di kampung Naga ini sudah tidak asli karena pernah ada insiden pembakaran tapi rumah rumah yang ada saat ini dibangun kembali dengan konsep dan arsitektur seperti rumah sebelumnya. Adat istiadat para warga Kampung Naga cukup terjaga dan terpelihara dengan baik.
Perjalanan menuju kampung Naga sudah dibuat tangga beton sehingga tidak menyulitkan bagi para pengunjung yang datang ke Kampung Naga.
Memasuki Kampung Naga kami dipandu oleh kang Aji warga asli kampung Naga yang ditugaskan sebagai pemandu bagi orang luar yang datang ke Kampung Naga. Banyak cerita yang disampaikan oleh kang Aji perihal adat istiadat Kampung Naga.
Cerita tentang Kampung Naga yang unik ini hanya dapat Mata Kamera ceritakan melalui tangkapan lensa sebagai berikut :
Demikian sekilas kisah perjalanan Mata Kamera di wilayah Garut, masih banyak obyek yang bisa dinikmati di wilayah Garut ini, namun karena keterbatasan waktu hanya dua obyek menarik yang bisa Mata Kamera kunjungi.
Foto & Narasi oleh Nuryahya Tingkir
The Journey of "Mata Kamera"
Senin, 07 Maret 2016
Sabtu, 16 Januari 2016
Tebing Kraton Yang Mempesona
Tebing Kraton... sepertinya belum lama nama ini tenar, namun seiring maraknya media sosial di negeri ini nama Tebing Kraton menjadi terkenal. Tebing Kraton memang pantas untuk menjadi terkenal karena dari lokasi Tebing Kraton ini dapat kita saksikan keindahan alam Jawa Barat.
Tebing Kraton merupakan daerah perbukitan dengan tebing yang sangat curam sehingga di saat kita berada di pinggiran tebing pada pagi hari disaat kabut masih menyelimuti jurang dibawahnya seolah-olah kita berada di atas awan .... subhanallah...ciptaanNya begitu indah... dari Tebing Kraton ini bisa kita saksikan deretan pegunungan dan gunung yang cukup terkenal yaitu Gunung Tanguban Parahu.
Sebelum matahari terbit kabut yang menutupi lereng gunung dihiasi sinar berwarna merah berpadu dengan warna biru langit dan kabut putih ..ooww sungguh sangat menawan..
Selain keindahan alam berupa kabut yang indah, kalau lagi beruntung bisa juga kita saksikan Sunrise yang dari balik gunung...Alhamdulillah Mata Kamera mendapat keberuntungan bisa membidik sunrise yang sangat cantik.... lagi-lagi pantas kita memuji penciptanya ... Subhanallah...
Kesegaran udara pagi juga bisa kita nikmati di Tebing Kraton... silahkan hirup sebanyak banyaknya untuk memuaskan paru-paru yang biasanya selalu menghirup polusi kota... sambil menikmati panorama alam anugerah dari Yang Maha Indah ...
Akses untuk sampai ke Tebing Kraton tidak sulit... kendaraan roda 4 atau sepeda motor bisa langsung ke lokasi, namun untuk kendaraan roda 4 pada hari libur harus diparkir sekitar 3 km dan dilanjutkan dengan ojek atau jalan kaki..
Tebing Kraton terletak di daerah Dago... dari tempat parkir Taman Hutan Rakyat Ir H Djuanda Dago ke arah kanan menuju Warung Bandrek. Kendaraan roda 4 bisa diparkir di kawasan Warung Bandrek dilanjutkan dengan ojek atau jalan kaki menuju Tebing Kraton.
Narasi & Foto oleh Nuryahya Tingkir
Tebing Kraton merupakan daerah perbukitan dengan tebing yang sangat curam sehingga di saat kita berada di pinggiran tebing pada pagi hari disaat kabut masih menyelimuti jurang dibawahnya seolah-olah kita berada di atas awan .... subhanallah...ciptaanNya begitu indah... dari Tebing Kraton ini bisa kita saksikan deretan pegunungan dan gunung yang cukup terkenal yaitu Gunung Tanguban Parahu.
Sebelum matahari terbit kabut yang menutupi lereng gunung dihiasi sinar berwarna merah berpadu dengan warna biru langit dan kabut putih ..ooww sungguh sangat menawan..
Selain keindahan alam berupa kabut yang indah, kalau lagi beruntung bisa juga kita saksikan Sunrise yang dari balik gunung...Alhamdulillah Mata Kamera mendapat keberuntungan bisa membidik sunrise yang sangat cantik.... lagi-lagi pantas kita memuji penciptanya ... Subhanallah...
Kesegaran udara pagi juga bisa kita nikmati di Tebing Kraton... silahkan hirup sebanyak banyaknya untuk memuaskan paru-paru yang biasanya selalu menghirup polusi kota... sambil menikmati panorama alam anugerah dari Yang Maha Indah ...
Akses untuk sampai ke Tebing Kraton tidak sulit... kendaraan roda 4 atau sepeda motor bisa langsung ke lokasi, namun untuk kendaraan roda 4 pada hari libur harus diparkir sekitar 3 km dan dilanjutkan dengan ojek atau jalan kaki..
Tebing Kraton terletak di daerah Dago... dari tempat parkir Taman Hutan Rakyat Ir H Djuanda Dago ke arah kanan menuju Warung Bandrek. Kendaraan roda 4 bisa diparkir di kawasan Warung Bandrek dilanjutkan dengan ojek atau jalan kaki menuju Tebing Kraton.
Narasi & Foto oleh Nuryahya Tingkir
Langganan:
Postingan (Atom)